PerkembanganManusia
Makalahinidiajukanuntukmemenuhitugasmatakuliah
‘’PsikologiUmum’’
Disusunoleh :
MambaulMuflikah (210514032)
Dosenpengampu :
KayyisFithriAjhuri, S.H.I, M.A.
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PONOROGO
APRIL 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LatarBelakang
Jika di perhatikan segala sesuatu
yang ada di sekitar ini, baik kehidupan manusia, binatang, flora, fauna maupun
benda-benda anorganik, akan terlihat suatu hal yang abadi, yaitu selalu adanya
perubahan. Segalanya selalu berubah, lambat atau cepat, berwujud penyusutan,
pertumbuhan maupun perkembang. Dan perlu diketahui dalam suatu perkembangan
selalu melalui suatu proses, mudah sekali dimengerti. Tetapi bagaimana proses
itu berlangsung, ada beberapa teori yang perlu diketahui kebenarannya, atau
perlu di renungkan kembali.[1]Maka
di makalah ini akan di bahas mengenai arti perkembangan, teori-teori dan
faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan.
B.
RumusanMasalah
1.
Apapengertianperkembangan?
2.
Apasajateori-teoriperkembangan?
3.
Apafaktor-faktor
yangmempengaruhiperkembanganmanusia?
C.
TujuanPembahasan
1.
Untukmengetahuipengertianpekembangan.
2.
Untukmengetahuiteori-teoriperkembangan.
3.
Untukmengetahuifaktor-faktor yang mempengaruhiperkembanganmanusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PengertianPerkembangan
Obyekpsikologiperkembaganmanusiasebagaipribadi.Tetapiapasebetulnya
yang dimaksudkandenganperkembanganpribadiitu? Pengertianperkembanganmenunjukpadasuatu
proses kearah yang lebihsempurnadantidakbegitusajadapatdiulangkembali.
Perkembanganmenunjukpadaperubahan yang bersifattetapdapatdiputarkembali
(Werner, 1969).Dalam ‘’Pertumbuhan’’ adasementaraahlipsikologi yang
tidakmembedakanantaraperkembangandanpertumbuhan; bahkanada yang
lebihmengutamakanpertumbuhan.
Hal inimungkinuntukmenunjukkanbahwa orang yang
berkembangtadibertambahkemampuannyadalamberbagaihal,
Lebihmengalamidiferensiasidanpadatingkat yang lebihtinggi,
lebihmengalamiintegrasi.Makaistilahpertumbuhankhususdimaksudkanuntukmenunjukkanbertambahbesarnyaukuranbadandanfungsifisik
yang murni.Dan menurutbanyakpsikologiperkembanganlebihdapatmencerminkansifat
yang khasmengenaigejalapsikologis yang muncul.
Pertumbuhanfisikmemangmempengaruhiperkembanganpsikis,
misalnyabertambahnyafungsiotakmemungkinkananakdapattertawa, berjalan,
berbicara, dansebagainya.Mampuuntukberfungsidalamsuatunivo yang lebihtinggikarenapengaruhpertumbuhan,
disebutpemasakanMisalnyasebelumpendidikankebersihandapatdimulai,
makauratdagingpembuanganharusselesaipertumbuhannya,
harussudahmasaklebihdahulu.Meskipundapatdikatakanmengenaibelajarberjalan,
namunharusadapemasakanbeberapafungsilebihdahulu,
sebelumbelajarnyatadimungkindilaksanakan.
Perkembanganjugaberkaitandenganbelajarkhususnyamengenaiisi proses
perkembangan: apa yang berkembangberkaitandenganperilakubelajar. Di
sampingitujugabagaimanahalsesuatudipelajari, misalnyaapakahmelaluimemorisasi
(menghafalkan)ataumengertihubungan, ikutmenentukanperkembangan (Knoers,
1985).Dengandemikianperkembangandapatdiartikansebagai proses yang kekaldantetap
yang menujukearahsuatuorganisasipadatingkatintegrasi yang lebihtinggi,
berdasarkanpertumbuhan, pemasakandanbelajar.[2]
B.
Teori- teoriPerkembangan
Suatusistempengertianataukonseptualisasi
yang diorganisasikansecaralogis, dandiperolehmelaluijalan (pendekatan) yang
sistematis, biasanyadisebutteori.
Adapunteori-teori
yang menyangkuttentangperkembanganmanusiadariparaahliitusangatberagampolanya,
akantetapisecarasederhanadapatdisebutkanantara lain:
1.TeoriEmpirisme.
Tokohutamateoriiniadalah Francis Bacon (Inggris 1561-1626) dan John
Locke (Inggris 1632-1704).Teoriiniberpandanganbahwa: padadasarnyaanklahirkedunia;
perkembangannyaditentukanolehadanyapengaruhdariluar,
termasukpendidikandanpengajaran. Dianggapnyaanaklahirdalamkondisikosong,
putihsebersihmejalilin (tabularasa), makapengalamanempirisanaklah yang
bakalmenentukancorakdanbentukperkembanganjiwaanak.Dengandemikianmenurutteoriini,
pendidikanataupengajarananakpastiberhasildalamusahanyamembentuk lain
dariteoriiniadalah:
a).
TeoriOptimisme (pedagonis optimism)
denganalasanadanyakarenateoriinisangatyakindanoptimisakankeberhasilanupayapendidikandalammembinakepribadiananak.
b).
Teori yang berorientasilingkungan,
dinamakandemikiankarenalingkunganlebihbanyakmenentukantehadapcorakperkembangananak.
c).
TeoriTabularasa:
karenapahaminimengibaratkananaklahirdalamkondisiputihbersihsepertimejalilin(Tabula/Table
= meja; rasa = lilin).[3]
2.
TeoriNativisme.
Istilahnativismeberasaldari kata natus = lahir, natives =
kelahiranataupembawaan.
Teorinativismemenyatakanbahwaperkembangansemata-mataditentukaolehpembawaan,
yaitupembawaan yang di bawassejaklahir.Dalamhalinidasarmemegangperananpenting.Tokohteoriini
Schopenhauer (seorangfisufbangsaJerman) pengikutnyaadalah Plato Descartes,
danLombrosso.Teoriinidibuktikandenganpengalamansehari-haritentangadanyaberbagaikesamaanataukemiripanantara
orang tuadananak-anaknya, misalnya orang tuaahliteknik, anaknyajugaahliteknik,
oragtuaahli music, anaknyajugaahli music, orang tuanyaahlipelukis,
anaknyajugapelukis.
3.
TeoriKonvergensi.
Teoriinipetama
kali dirumuskanolehWilliam Stern, sekaligusmenjaditokohnya.
Teoriiniberpendapatbahwaperkembanganindividuituditentukanolehpembawaanmaupunlingkungan.Pembawaandanlingkunganbekerjasamauntukmenentukanarahperkembangan.
Teoriinilah yang
sampaisekarangmampumenjelaskankejadian-kejadiandalamkehidupanmasyarakat.Jelaslahbahwaantarapembawaandanlingkunganmasing-masingikutsertadalammenentukanarahperkembangan.
4.TeoriPsikodinamika.
Teori ini berpendapat bahwa perkembangan jiwa
atau kepribadian seseorang ditentukan oleh komponen dasar yang bersifat
sosioefektif, yakni ketegangan yang ada di dalam diri seseorang itu ikut menentukan
dinamikanya di tengah-tengah lingkungannya.
Maka teori ini pun menekankan pada peranan
lingkungan di dalam perkembangan anak. Yang termasuk pendukung teori ini
adalah: K. Horney, E. Fromm, juga Sigmund Freud.[4]
5.TeoriInteraksionisme.
Interaksi berarti pengaruh timbal balik, tokoh
teori ini adalah Piaget (1947), Teori ini berpendapat bahwa perkembangan tidak
hanya dipengaruhi pembawaan dan lingkungan antara pemasakan dan belajar,
melainkan juga interaksi antara pribadi dan dunia. Adanya kovariasi faktor
pembawaan dan lingkungan, artinya kedua faktor berjalan bersama-sama.[5]
C.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Perkembangan
1. Faktor Turunan
Turunan memiliki peranan penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan anak. Ia lahir ke dunia ini membawa berbagai ragam
warisan yang berasal dari kedua ibu-bapak atau nenek dan kakek. Warisan
(turunan atau pembawaan) tersebut yang terpenting, antara lain bentuk tubuh,
raut muka, warna kulit, intelegensi, bakat, sifat-sifat atau watak dan penyakit.
Warisan atau turunan yang dibawa anak sejak dari
kandungan sebagian besar berasal dari kedua orang tuanya dan selebihnya berasal
dari nenek dan moyangnya kedua belah pihak (ibu dan ayahnya).
2. Faktor Lingkungan
Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan
dan perkembangan anak. Lingkungan adalah keluarga yang mengasuh dan membesarkan
anak, sekolah tempat mendidik, masyarakat tempat anak bergaul juga bermain
sehari-hari dan keadaan alam sekitar dengan iklimnya, flora, dan faunanya.
Besar kecilnya pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan
dan perkembangannya bergantung pada keadaan lingkungan anak itu sendiri serta
jasmani dan rohaninya.[6]
BAB III
KESIMPULAN
A.
PengertianPerkembangan
proses yang kekaldantetap yang
menujukearahsuatuorganisasipadatingkatintegrasi yang lebihtinggi,
berdasarkanpertumbuhan, pemasakandanbelajar.
B. Teori teori
Perkembangan
1.
TeoriInteraksionisme.
2.
TeoriPsikodinamika.
3.
TeoriKonvergensi.
4.
TeoriNativisme.
5.
TeoriEmpirisme.
C.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Perkembangan
1. Faktor Turunan
2. Faktor Lingkungan
Daftar Pustaka
Monks, F. J. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press, 2006.
Ahmadi, Abu, Shaleh, Munawar. Psikologi
Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta, 2005.
Hidayanti,Wiji, Purnami, Sri. Psikologi Perkembangan.
Yogyakarta: Teras, 2008.
Soejanto, Agoes. Psikologi
Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta, 2005.
[1]Agoes Soejanto, Psikologi Perkembangan
(Jakarta: Rineka Cipta, 2005), 234.
[2]F. J.
Monks, Psikologi Perkembangan (Yogyakarta: Gajah Mada University Press,
2006), 1-2.
[3]Abu Ahmadi dan Munawar Shaleh, Psikologi
Perkembangan (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), 20-21.
[4]Ibid., 22-23.
[5]Wiji Hidayanti dan Sri Purnami, Psikologi
Perkembangan (Yogyakarta: Teras, 2008), 32-33.
[6]Ahmadi, Psikologi, 47-55.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar